Halo ayah bunda gimana kabarnya? Semoga sehat selalu ya. Kali ini kelanakids.com bakalan ulas tentang suka duka menghadapi anak yang sedang marah.
Anak anak lagi suka rewel? Suka marah? Tiba tiba nangis ? jangan ambil hati dulu ya…
Bisa jadiĀ anak anak berperilaku begitu karena baru belajar mengenali emosi emosi lain termasuk marah.
Emosi marah pada anak kerap kali menguji kita para orang tua, apalagi kalau si kecil tiba tiba ngambek ditengah keramaian.
Aduh rasanya ayah bunda bener bener harus ekstra sabar dan nggak salah respon mengatasi anak yang berada pada fase tantrum.
Kira kira kenapa sih anak anak itu kalau marah susah dimengerti?
Atau bahkan kenapa sih kita nggak bisa sembarangan merespon anak yang sedang marah?
So bun menurut penelitian memahami emosi anak yang sedang marah dpaat menentukan tumbuh kembang anak terhadap kemampuan sosial mereka.
Menurut pendapat Hurlock (1978:215) menjelaskan bahwa terdapat 9 perilaku emosional anak meliputi rasa takut, malu, khawatir, cemas, marah, cemburu, duka cita, rasa ingin tahu, dan gembira.
Cara untuk menstabilkan emosi anak dapat dilakukan dengan hubungan interpersonal yang dilatih melalui interaksi sosial.
Interaksi sosial yang suportif dapat melatih emosi yang beraneka ragam menjadi muara emosi yang positif.
Tentu saja ini tidak bisa terjadi dalam satu malam ya aya bunda, semua membutuhkan prose dalam membentuk perilaku emosi anak.
Perilaku emosi mempengaruhi perilaku sosial anak, jika emosinya terganggu maka perilaku sosial akan muncul.
Otomatis nih pengaruh interaksi sosial yang baik dengan orang lain akan berdampak baik terhadap perilaku emosinya.
Lingkungan yang paling dekat dengan anak adalah orang tua sehingga tidak jarang banyak kasus salah asuh yang menyebabkan anak mengalami kekerasan fisik maupun batin sehingga hal itu mempengaruhi anak dalam bertumbuh kembang selanjutnya.
Daftar Isi
5 Penyebab Anak Menjadi Marah
Kira kira apa sih ayah bunda yang bikin anak jadi mudah marah ? Berikut merupakan 5 penyebab anak anak merasa marah:
Anak tidak bisa mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhan dengan baik
Anak butuh waktu untuk berkomunikasi, terkadang cara anak mencari perhatian dan mengekspresikan dirinya melalui emosi marah juga loh ayah bunda.
Makanya, ayah bunda harus makin sabaar menghadapi si kecil yang sedang berusaha untuk menyampaikan keinginannya.
Kefrustasian anak dalam menyampaikan keinginan dan kebutuhannya dapat dikomunikasikan secara perlahan.
Coba lebih peka dan biarkan anak mengolah emosinya untuk sesaat ya ayah bunda.
Anak belum mengenal konsep waktu
Anak anak belum mengenal konsep durasi atau bahkan waktu, tentu hal ini akan membuat anak bingung ketika anak berada pada situasi menunggu.
Lagi lagi, anak masih harus berkenalan dengan berbagai hal dalam masa perkembangannya.
Sehingga tidak jarang anak mengalami kesulitan dan kecemasan ketika tidak mengetahui sebuah kondisi dalam hal waktu.
Anak masih kesulitan mengatur emosi
Emosi yang baru dikenal oleh anak menjadi salah satu alasan mengapa anak masih sering marah.
Rasa tidak nyaman dan asing terkadang membuat anak marah untuk beradaptasi.
Ayah bunda harus paham bahwa belajar menerima emosi baru bukan hal yang mudah bagi anak, sehingga dampingi ia menghadapi dan memvalidasi emosi barunya termasuk marah ya bund.
Anak memiliki banyak keinginan sekaligus
Keinginan anak yang beraneka macam juga menjadi salah satu penyebab anak untuk marah.
So, ayah bunda harus paham bahwa anak kesulitan untuk mengatur dan mengkoordinasikan apa yang harus ia rasakan terlebih dahulu.
Pun ketika ada di situasi yang mengharuskan anak memutuskan pilihan terhadap keinginan keinginannya.
Ayah bunda yang sabar ya memberikan anak pengertian mengenai hal hal yang harus diprioritaskan tanpa harus marah.
Anak cepat lelah dan lapar
Ketika anak merasa lelah dan lapar namun keinginannya untuk bergerak aktif juga salah satu bentuk ketidaknyamanan penyebab marah loh ayah bunda.
Pastikan si kecil memenuhi kebutuhan dahaga lapar dan hausnya yaa.
Jangan juga berlebihan karena nutrisi yang kurang atau berlebih akan mendorong anak untuk memiliki emosi impulsif untuk menaikkan hawa nafsunya, termasuk marah.
Semangat ayah bunda dalam mendampingi anak memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Beli produk worksheet kelanakids id Toko Shopee : https://shopee.co.id/660-Worksheet-Aktivitas-Anak-Usia-2-3-4-5-6-Tahun-TK-PAUD-PRESCHOOL-LEARNING-Printable-Lembar-Kerja-Tema-Belajar-Mainan-Edukatif-(-File-PDF-)-i.10552614.10951478919
Tips Menghadapi Anak Yang Sedang Marah
Nah biar nggak makin khawatirĀ simak cara menghadapi anak yang mudah marah berikut ini ya ayah bunda.
Luangkan Waktu untuk Anak
Marahnya seorang anak terkadang juga merupakan bentuk usaha anak mencari perhatian loh ayah bunda, maka berikan dia perhatian yang cukup walaupun ayah bunda sedang sibuk.
Perhatian yang ayah bunda beri bisa mempengaruhi perilakunya.
Waktu yang dihabiskan untuk anak akan cepat berlalu jadi jangan sia siakan moment bersama anak karena hal tersebut tidak dapat diulang ayah bunda.
Biarkan anak mengekspresikan dirinya
Lingkungan keluarga dirumah merupakan lingkungan terdekat bagi anak, sehingga keluarga merupakan ā rumah ā bagi anak untuk merasakan rasa aman, nyaman, bebas, dan menjadi diri sendiri.
Marah merupakan salah satu emosi anak yang wajar maka selayaknya ārumahā keluarga seharusnya bisa menjadi tempat aman bagi anak untuk mengekspresikan rasa amarahnya, tentu dalam porsi dan cara yang baik.
Beri ruang aman untuk anak berekspresi, apalagiĀ anak yang masih terus berkembang . Semangat ayah bunda!
Bersikap Tenang
Tetap tenang walaupun anak marah berkepanjangan, bahkan nggak jarang marah di tempat umum.
Memang berat banget rasanya untuk ayah bunda, tapiĀ jangan langsung dimarahi ya ayah bunda.
Menjudge anak ditempat umum merupakan hal fatal karena itu bisa mempermalukan anak, membatasi rasa ekspresi, bahkan trauma dan stress berkepanjangan.
Tetap tenang biarkan anak untuk sesaat agar anak bisa meluapkan emosinya, lalu perlahan dikomunikasikan secara lembut terhadap anak apa yang jadi concern anak merasa amrah.
Tenang juga membantu ayah bunda untuk menyimpan energi dalam membujuk anak untuk mengatur emosinya.
Ayah bunda jadi tidak cepat lelah dan tidak terburu buru menyimpulkan apa yang menjadi kebutuhan anak dan orang tua.
Jaga tingkat stres di Rumah tetap Stabil
Sudah selayaknya ārumahā pemberi rasa aman, tingkat stress didalam rumah harus senantiasa dijaga kesetimbangannya.
Apalagi ketika terdapat konflik di rumah atau sebuah permasalahan.
Sebisa mungkin ayah dan bunda meminimalisir ketegangan konflik tidak sampai menekan anak.
Karena tekanan di dalam rumah bisa menekan anak menjadi pribadi yang tertutup, pemarah, bahkan cemas.
Memperhatikan Kebutuhan Nutrisi Anak
Memperhatikan nutrisi anak juga merupakan tugas terpenting orang tua untuk menjaga anak tetap sehat secara fisik dan mental.
Faktanya penelitian menjelaskan bahwasanya nutrisi sangat mempengaruhi emosi anak, oleh karena itu pastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi dengan baik dan seimbang ya bund, semangat !
Nah itu tadi merupakan tips untuk menghadapi anak yang sedang marah, serta mengetahui penyebab marah seorang anak.
Selayaknya manusia yang tidak sempurna hal ini tentu menjadi hal yang tidak mudah dilakukan.
Tetapi itu bukan alasan untuk kita sebagai orang tua tidak berusaha menjadi orang tua yang baik untuk anak bukan?
Tetap semangat ya ayah bunda, jaga kesehatan dan jaga kewarasan untuk terus bertumbuh dan belajar bersama.
Sampai jumpa di segmen selanjutnya ya!
Referensi:
- Hitchcock, S., Carr, L., & Hall, W. (1996). A Survey of STM Online Journals, 1990
- 1995: The Calm before the Storm, (Online),Ā (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey).