Kelanakids.com menawarkan berbagai materi pendidikan untuk anak-anak, termasuk mainan edukatif, worksheet, dan printable dalam format fisik maupun digital. Produk-produk ini sangat cocok untuk kegiatan homeschooling, belajar mandiri, atau pembelajaran yang menyenangkan bagi anak usia dini, PAUD, hingga TK yang berusia 2-7 tahun. Kunjungi toko kami di sini untuk mengetahui lebih banyak tentang produk kami.
Contoh Penerapan Metode Montessori dalam Pembelajaran Anak

Contoh Penerapan Metode Montessori dalam Pembelajaran Anak

Metode Montessori adalah sebuah metode pendekatan pendidikan yang menekankan pembelajaran berbasis pengalaman, di mana anak diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi materi secara mandiri dengan pendampingan dari guru atau orang tua. Pendekatan ini berfokus pada stimulasi sensorik, kemandirian, serta pengembangan kemampuan kognitif, sosial, dan emosional anak. Berikut adalah contoh penerapan metode Montessori dalam berbagai aspek pembelajaran yang akan diulas oleh Kelanakids:

1. Metode Montessori dalam Kegiatan Sehari-hari (Practical Life Skills)

Kegiatan sehari-hari dalam Montessori bertujuan untuk melatih keterampilan motorik halus dan kasar, membangun kemandirian, serta meningkatkan rasa tanggung jawab anak.

Contoh aktivitas Montessori dalam kehidupan sehari-hari:

  • Menuangkan air ke dalam gelas sendiri – Melatih koordinasi tangan dan keterampilan motorik halus.
  • Mengancingkan baju atau mengikat tali sepatu – Mengembangkan kemandirian dan koordinasi tangan-mata.
  • Menata meja makan – Mengajarkan tanggung jawab dan keterampilan sosial.
  • Merapikan mainan setelah bermain – Membangun kebiasaan disiplin dan keteraturan.

📌 Bagaimana menerapkannya? Pastikan Ayah Bunda menyediakan peralatan yang sesuai dengan ukuran tangan anak, seperti teko kecil untuk menuangkan air atau baki kecil untuk menyusun peralatan makan. Dengan memberikan contoh secara langsung, anak akan lebih mudah memahami dan meniru kebiasaan baik.

Perlu ayah bunda ketahui, Kelanakids.com juga menyediakan mainan edukasi, printable dan worksheet yang bisa digunakan sebagai bahan ajar sekolah rumah atau homeschooling untuk anak usia dini, PAUD, TK usia 2-7 tahun yang bisa di akses secara online dari berbagai daerah di Indonesia.

2. Metode Montessori dalam Pembelajaran Bahasa

Pendekatan Montessori dalam bahasa berfokus pada pengalaman multisensori agar anak dapat memahami konsep membaca dan menulis secara alami dan menyenangkan.

Contoh aktivitas Montessori dalam bahasa:

  • Kartu kata bergambar – Anak mencocokkan kata dengan gambar untuk memperkaya kosakata.
  • Huruf pasir (Sandpaper Letters) – Anak meraba huruf berbahan pasir untuk mengenal bentuk huruf secara taktil.
  • Kotak huruf fonik (Moveable Alphabet) – Anak menyusun kata menggunakan huruf-huruf yang bisa dipindahkan untuk belajar mengeja.
  • Membaca cerita dari buku sederhana – Anak diberi kebebasan memilih buku yang menarik minat mereka.

📌 Bagaimana menerapkannya? Gunakan bahan ajar interaktif seperti huruf pasir, kartu kata bergambar, dan buku dengan ilustrasi menarik agar anak lebih mudah memahami konsep bahasa.

[ Baca Juga: 10 Prinsip Pendidikan Montessori ]

3. Metode Montessori dalam Matematika

Matematika dalam Montessori diajarkan dengan pendekatan konkret sebelum anak memahami konsep abstrak. Anak akan belajar melalui pengalaman langsung dengan objek nyata.

Contoh aktivitas Montessori dalam matematika:

  • Mainan Manik-manik Montessori (Golden Beads) – Mengenalkan konsep angka, penjumlahan, dan pengurangan secara visual.
  • Batang merah dan biru (Number Rods) – Membantu anak mengenal angka dan memahami konsep ukuran.
  • Kotak angka (Spindle Box) – Memperkenalkan konsep angka dan kuantitas dengan menghitung batang kayu kecil.
  • Kartu angka dan benda – Anak mencocokkan angka dengan jumlah objek yang sesuai.

📌 Bagaimana menerapkannya? Gunakan alat bantu seperti balok angka, manik-manik warna-warni, atau benda konkret lainnya untuk membantu anak memahami konsep dasar matematika secara intuitif.

4. Metode Montessori dalam Sensorial Learning (Pembelajaran Sensorik)

Pembelajaran sensorik dalam Montessori bertujuan untuk mengembangkan keterampilan persepsi anak melalui berbagai pengalaman indera.

Contoh aktivitas Montessori dalam sensorik:

  • Kotak warna (Color Tablets) – Anak mengenali dan mencocokkan warna serta gradasinya.
  • Menebak bau atau rasa (Smelling/Tasting Bottles) – Anak mengenali berbagai aroma dan rasa untuk meningkatkan sensitivitas sensorik.
  • Balok merah (Pink Tower) – Anak menyusun balok dari yang terbesar hingga terkecil untuk memahami konsep ukuran dan keseimbangan.
  • Papan tekstur (Touch Boards) – Anak meraba berbagai permukaan untuk melatih keterampilan sensorik.

📌 Bagaimana menerapkannya? Siapkan berbagai bahan sederhana seperti kain dengan tekstur berbeda, objek dengan aroma beragam, dan benda dengan berbagai ukuran agar anak dapat bereksplorasi dengan indera mereka.

[ Baca Juga: Mengenal Three-Period Lesson dalam Metode Montessori ]

5. Metode Montessori dalam Sains dan Eksplorasi Alam

Metode Montessori mendorong anak untuk mengeksplorasi alam dan sains secara langsung agar mereka memahami dunia di sekitar mereka.

Contoh aktivitas Montessori dalam sains:

  • Mengamati pertumbuhan tanaman – Anak menanam biji dan mengamati proses pertumbuhan.
  • Eksperimen sederhana – Seperti mencampur warna atau membuat gunung berapi mini dengan soda kue dan cuka.
  • Mengenal siklus hidup hewan – Mengamati kupu-kupu atau ikan untuk memahami tahapan pertumbuhannya.
  • Menggunakan kaca pembesar – Untuk melihat detail struktur daun, serangga, atau batuan.

📌 Bagaimana menerapkannya? Ajak anak untuk menanam tanaman, mengamati serangga di taman, atau melakukan eksperimen sederhana agar mereka dapat belajar sains dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.

6. Metode Montessori dalam Seni dan Kreativitas

Montessori juga memberikan kebebasan kepada anak untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui berbagai kegiatan seni.

Contoh aktivitas Montessori dalam seni:

  • Mewarnai dengan cat jari – Anak menggunakan tangan langsung untuk melatih sensorik dan kreativitas.
  • Menggunting dan menempel kertas – Mengembangkan keterampilan motorik halus dan koordinasi tangan-mata.
  • Membentuk tanah liat atau playdough – Membantu anak mengenali tekstur dan melatih keterampilan jari.
  • Membuat kolase dari bahan alami – Menggunakan daun kering, biji-bijian, atau kain perca untuk membuat karya seni unik.

📌 Bagaimana menerapkannya? Siapkan berbagai alat seni seperti cat air, kertas warna, tanah liat, dan bahan alam untuk mendorong kreativitas anak tanpa batasan.

Dengan menerapkan metode Montessori dalam berbagai aspek pembelajaran, Ayah Bunda dapat membantu si kecil mengembangkan berbagai keterampilan secara alami dan menyenangkan. Montessori tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga mengajarkan anak untuk menjadi lebih mandiri, kreatif, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap dunia di sekitar mereka. Dengan menyediakan lingkungan yang mendukung eksplorasi dan pembelajaran, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi terbaik mereka.

Leave a Comment