Kelanakids.com menawarkan berbagai materi pendidikan untuk anak-anak, termasuk mainan edukatif, worksheet, dan printable dalam format fisik maupun digital. Produk-produk ini sangat cocok untuk kegiatan homeschooling, belajar mandiri, atau pembelajaran yang menyenangkan bagi anak usia dini, PAUD, hingga TK yang berusia 2-7 tahun. Kunjungi toko kami di sini untuk mengetahui lebih banyak tentang produk kami.
Dilansir melalui Widyastuti (2017) berikut merupakan tahapan menulis anak dan cara untuk menstimulasinya

Mengajarkan Anak Untuk Bersyukur, Berikut Caranya!

Hidup sebagai bagian dari komunitas mengharuskan anak anak usia dini juga harus mempelajari konsep bahwa manusia tidak mendiami dunia ini sendiri.

Anak anak perlu mengetahui berbagai aturan dan norma sosial dalam hidup berdampingan.

Salah satu bentuk sikap sosial yang harus dimiliki adalah berterimakasih.

Namun, anak anak harus bisa belajar berterima kasih tidak hanya menjadi salah satu bagian komunitas, namun juga berterima kasih atas hidup dan dirinya, yakni bersyukur.

Bersyukur berarti mengharuskan anak anak untuk belajar berterimakasih atas apa yang mereka miliki.

Mulai dari kondisi fisik yang mereka miliki, kondisi keluarga mana mereka hidup, berterimakasih kepada Tuhan bahwa mereka memiliki kesempatan hidup dan mengetahui banyak hal dalam hidup, sekalipun terdapat ketidaknyamanan disana.

Cara Mengajarkan Anak Untuk Bersyukur

Halo ayah bunda kembali lagi kelanakids.com akan membahas seputar dunia pertumbuhan dan pendidikan anak usia dini.

Kali ini kita akan bahas mengenai cara untuk mengjarkan anak usia dini tentang bagaimana caranya untuk mengejarkan anak bersyukur.

Mengajarkan Anak Untuk Bersyukur, Berikut Caranya!

Berikan contoh dengan menunjukkan rasa terima kasih yang tulus

Sebagai orang tua hal pertama yang paling krusial harus dilakukan adalah memberi contoh. Mengapa memberi contoh?

Anak usia dini (1-5) tahun belajar dengan cara menyerap informasi yang ada disekitarnya, dalam periode ini anak sedang mengalami perkembangan otak yang sangat cepat.

Sehingga ayah dan bunda harus memberikan contoh bagaimana berterima kasih dengan tulus sehingga anak mengetahui pentingnya berterima kasih terhadap lingkungannya.

Tunjukkan kedermawanan dan kebaikan pada orang lain

Menunjukkan sikap kedermawanan akaan memicu respon baik oleh orang lain, selain itu anak akan merekam memori bahwasanya dalam konteks sosial kita harus saling membantu sesama.

Secara tidak langsung hal ini juga bisa mendorong empati dan motivasi kepada anak untuk tumbuh menjadi anak yang berbudi luhur.

Memiliki komunikasi terbuka satu sama lain

Tidak dipungkiri  bahwa anak terkadang harus berkenalan dengan emosi yang tidak nyaman bagi dirinya.

Mereka harus berkenalan dengan berbagai macam emosi dalam masa perkembangannya, hal ini kadang menyulitkan mereka tentang bagaimana harus mengekspresikan.

Maka dari itu ayah bunda harus membiasakan diri berkomunikasi secara terbuka kepada anak, ada baiknya berbicara tentang bagaimana jenis-jenis perasaan bersyukur, menghargai, mengapresiasi.

Coba pancing dengan beberapa pertanyaan seputar apa dan bagaimana yang sedang ia rasakan ketika mengucapkan terima kasih dan begitu pula saat ada seseorang berterima kasih kepadanya.

Membantu anak untuk mengenali perasaannya sendiri akan membantu anak memahami bagaimana perilakunya mempengaruhi orang lain dan akan membantu kepercayaan dirinya dalam bersosialisasi.

Temukan cara menyenangkan untuk mengucapkan terima kasih

Mengajarkan akan untuk bersyukur dan berterimakasih memerlukan proses dan pembiasaan agar sikap ini menjadi bagian dari kebutuhan dan karakter anak saat beranjak dewasa.

Maka ayah bunda hendaknya mengajarkan kepada anak cara bersyukur dan berterimakasih dengan cara yang menyenangkan.

Cara untuk melatih anak bersyukur dan berterima kasih dapat dilakukan melalui permainan roleplaying menjadi penjual-pembeli, dokter-pasien, dan sebagainya.

Ayah bunda juga bisa melakukan cara yang menyenangkan lainnya sesuai dengan kreativitas anak

Menahan diri saat memanjakan anak dengan barang-barang terbaru

Belajar bersyukur berarti salah satunya belajar mengetahui batasan dan merasa cukup dengan apa yang ia miliki.

Contoh paling dekat yang dapat menjadi bagian pembelajaran adalah anak anak belajar menahan diri terhadap barang yang mereka sukai (mainan contohnya).

Belajar menahan diri dan mengolah emosi untuk tidak mengikuti hawa nafsu dan emosi impulsif adalah bagian dari pembelajaran anak untuk bersyukur.

Bersyukur atas baju baju yang masih mereka miliki dan bersyukur atas mainan mainan yang masih berfungsi.

Dengan membiasakan diri untuk menahan diri dan bersyukur akan mengajarkan anak juga untuk memiliki pendirian dan melatih rasa ikhlas.

Emosi emosi yang hadir dari upaya tersebut akan menjadi amunisi penting bagi kehidupannya selanjutnya.

Izinkan anak untuk membeli sesuatu dengan uang tabungannya sendiri

Menahan diri bukan berarti tidak melakukan self reward.

Ketika anak sudah diajarkan menabung makan alangkah baiknya ayah bunda sesekali membiarkan anak membeli sesuatu dengan uang tabungannya sendiri.

Melalui pembiasaan ini anak akan terjun langsung mencoba mengolah, memilih, menemukan apa yang mereka sukai dan apa yang mereka butuhkan.

Selain itu dengan membiasakan diri sesekali membeli barang dari hasil tabungan akan membuat anak lebih merasa bersyukur dan mengajarkan kepada mereka pentingnya tanggung jawab dan usaha.

Karena mereka juga perlu menghargai proses serta berkenalan dengan syukur menikmati buah proses.

Jadikan bersyukur sebagai rutinitas sehari-hari

Membiasakan sifat bersyukur juga terkadang tidak harus menggunakan formula khusus.

Melalui pembiasaan sehari hari anak anak akan lebih dekat dengan diri dan penciptaNya.

Bersyukur dalam kegiatan sehari hari dapat dibiaskan melalui kegiatan sesudah makan, sesudah belajar, sesudah bermain, cerita sebelum tidur.

Membiasakan mengucap syukur terhadap hal hal sederhana akan membantu anak menghayati proses pertumbuhannya.

Membantu anak untuk mengenali potensinya. Memberi anak kekuatan untuk bisa menghargai dirinya sendiri terhadap hal hal kecil.

Karena bersyukur dimulai dari hal sederhana, bersyukur untuk segala sesuatu yang telah dimilikinya akan mengajarkan anak untuk mudah beradaptasi dalam perkembangan usianya.

Pembiasaan sikap bersyukur  bagi anak usia dini  merupakan hal penting. Seringkali dengan mengajarkan aknak bersyukur kita juga bisa belajar bersyukur terhadap banyak hal.

Pembiasaan bersyukur juga akan ditanamkan melalui  nilai pendidikan  pada  anak  usia  dini  yang dimuat dalam  pp.58  suplemen  kurikulum yang mencakup  empat  aspek yaitu  aspek  spiritual,  aspek  personal,  aspek  sosial  dan  aspek  lingkungan.

Maka ayah bunda jangan ragu ragu dan gengsi untuk belajar bersyukur dengan anak anak di rumah ya!

Leave a Comment